Kamis, 31 Maret 2011

Tong Lee Hei_Touch My Heart

Tong Lee Hei - Touch My Heart

koey mai, ter koey mai, koey pen ru plao,
tee mun juju gor ngao, pror kid-tung krai suk kon,


ter koey mai, ter koey mai, koey pen ru plao,
chop pai ab ab ruk kao, ruk pieng kon diew tung pee,


dai tae ohm pa-num yang nee ruey pai mun mai dee tao rai,
tae gor mee pieng wi-tee diew, yak hai ter dai long tum doo


touch my heart touch my heart,
ter ja roo wa chan roo suek yang rai,
touch my heart touch my heart,

ter ja roo barng ru plao,
wa chan mun ruk ter (mak tao rai)


kum nun, kae kum nun, pood yark luea gern,
kid tee rai yung kern kern, kid leaw glua glua took tee


dai tae ohm pa-num yang nee ruey pai mun mai dee tao rai,
tae gor mee pieng wi-tee diew, yak hai ter dai long tum doo


touch my heart touch my heart,
ter ja roo wa chan roo suek yang rai,

touch my heart touch my heart,
ter ja roo barng ru plao,
wa chan mun ruk ter (mak tao rai)


touch my heart touch my heart,
ter ja roo wa chan roo suek yang rai,
touch my heart touch my heart,
ter ja roo barng ru plao,
wa chan mun ruk ter (mak tao rai)


touch my heart touch my heart,
ter ja roo wa chan roo suek yang rai,
touch my heart touch my heart,
ter ja roo barng ru plao,
wa chan mun ruk ter (mak tao rai)

Selasa, 29 Maret 2011

Resep Masakan Udang Panggang

Resep Masakan Udang Panggang



Resep Masakan Udang Panggang

Bahan :

  • 1 kg Udang
  • 2 bh jeruk npis
  • 2 bawang putih
  • 3 bawang merah
  • 2 sdk makan mentega
  • 4 sdk makan minyak
  • garam, cuka secukupnya

Cara membuat :

  • Bersihkan udang kemudianmasukkan jeruk nipis, garam dan cuka.
  • Diamkan sejenak hingga bumbu meresap ke duang kemudian angkat dan tiriskan.
  • Haluskan Bawang merah dan bawang putih
  • Beri sedikit minyak kemudian rebus udang baunya harum.
  • Aduk mentega kemudian campur rata dengan udang dan birakan hingga meresap.
  • Panggang diatas api langsung.

Sabtu, 19 Maret 2011

Taoge Goreng

Taoge Goreng

Bahan :

300 gr mie basah, cuci dan tiriskan. Kukus sebentar.
300 gr toge, cuci dan tiriskan. seduh dgn air mendidih, tiriskan
6 potong tahun ukuran 5 cm x 5 cm, goreng dan potong-potong
12 batang daun kucai, potong 2 cm

Bahan saus:
3 sdm minyak goreng
3 sdm kecap manis
3 btg daun bawang, potong2
3 buah tomat, potong2
air secukupnya (150 ml)

Bumbu halus :
3 cabai merah
3 cabai rawit
30 gr taoco
3 butir bawang merah
garam secukupnya
gula secukupnya
1 potong oncom ukuran 10 x 15 cm

Cara membuat:
1. Saus : panaskan minyak, tumis bumbu halus sampai harum, masukkan kecap manis, daun bawang dan tomat, aduk rata. Tambahkan air secukupnya dan masak terus sampai kuah mengental dan semua bahan matang.
2. Cara menghidangkan : taruh dan tata dalam piring mie basah, taoge, tahu dan kucai. Kemudian siram saus diatasnya. Sajikan.

Lima Dampak Tsunami Jepang bagi Ekonomi Indonesia


Lima Dampak Tsunami Jepang bagi Ekonomi Indonesia
Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang Industri Indonesia (KADIN) Suryo Bambang Sulisto mengatakan, tsunami Jepang setidaknya berdampak pada lima aspek terkait hubungan perekonomian antara Indonesia dan Jepang. "Kami mengetahui paling tidak ada lima aspek yang terkena dampak," kata Suryo yang juga akrab dipanggil SBS dalam jumpa pers terkait Rapimnas Kadin 2011 di Jakarta, Selasa (15/3).

Ia mengatakan, lima aspek tersebut antara lain Jepang sebagai kreditor terbesar untuk Indonesia, Jepang sebagai mitra dagang yang signifikan bagi Indonesia, dan Jepang sebagai investor terbesar nomor dua untuk penanaman modal asing secara langsung di Indonesia. Aspek lainnya adalah Jepang sebagai pemasok turis atau wisatawan yang berkunjung ke Indonesia, dan Jepang sebagai negara pemberi bantuan untuk berbagai proyek pembangunan di Indonesia.

Untuk itu, lanjutnya, Indonesia perlu menyiapkan sejumlah langkah antisipatif terkait dampak tersebut. "Kita harus bersiap-siap dan antisipatif terhadap kemungkinan yang bisa berdampak pada ekonomi kita," kata SBS.

Namun, Ketua Umum Kadin Indonesia juga menyatakan lega setelah mendengar pernyataan dari Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa bahwa pihak Jepang telah menyatakan komitmennya untuk tetap melaksanakan investasinya di Indonesia. Menurut dia, Jepang merupakan bangsa yang paling siap dalam menghadapi bencana alam seperti tsunami sehingga perekonomian di negara tersebut diyakini akan bangkit dalam jangka waktu yang tidak lama.

Kadin sendiri juga berencana menemui Menteri Perdagangan dan Menteri Perindustrian pada pekan mendatang untuk membahas bantuan di bidang perekonomian yang bisa dilakukan untuk membantu pemulihan Jepang. Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa memastikan komitmen investasi Jepang ke Indonesia tidak akan terganggu terkait gempa bumi dan akan tetap berjalan sesuai komitmen yang telah disepakati antarnegara. "Seluruh program yang sudah menjadi komitmen dengan Jepang tetap jalan," kata Hatta di Jakarta, Senin (14/3).

Menko Perekonomian memastikan tidak ada penundaan dan berbagai proyek pembangunan infrastruktur yang terkait dengan bantuan Jepang berlangsung sesuai rencana. Ia menjelaskan, pertemuannya dengan wakil menteri ekonomi Jepang membicarakan bahwa 'kickoff' program prioritas wilayah metropolitan (Metropolitan Priority Area/MPA) senilai 20 miliar dolar AS akan tetap berjalan pada 17 Maret 2011.


Red: Djibril Muhammad
Sumber: Antara

Dampak Tsunami Terhadap Perekonomian Jepang

Setelah dilanda Gempa dahyat 9 Skala Richter, terjadi gucangan pada perekonomian Jepang yang berdampak pada semua bisnis di Jepang.


Perusahaan-perusahaan yang beroperasi di Jepang mulai menaksir kerugian yang mereka alami, setelah gempa dan tsunami dahsyat meluluhlantakkan bagian timur laut negeri itu, Jumat, 11 Maret 2011.
Sebagian besar perusahaan mengevakuasi karyawan dan menutup pabrik. Kerusakan terjadi di mana-mana. Belum diketahui seberapa besar dampaknya terhadap perekonomian.

“Masih membutuhkan waktu yang panjang agar sistem transportasi dan distribusi dapat bekerja normal,” kata Masaaki Kanno, analis JP Morgan yang berkantor di Tokyo, seperti dikutip International Herald Tribune. Menurut dia, gempa Jepang menjadi pukulan berat bagi bisnis di Negeri Sakura, terutama di daerah-daerah yang terpukul paling parah.

Janet Hunter, dosen Perekonomian Jepang di London School of Economics, mengatakan bahwa hampir semua infrastruktur yang berada di jalur tsunami, harus dibangun lagi dari nol; termasuk jembatan, jalan, dan rel kereta api.

Gangguan apapun pada sektor manufaktur Jepang sudah pasti akan berimbas pada perekonomian negara itu yang telah mengalami stagnasi selama dua dekade terakhir ini.

Perusahaan kargo melaporkan bahwa pelabuhan-pelabuhan utama Jepang tutup--meskipun penutupan itu lebih sebagai tindakan pencegahan. Selama ini, pelabuhan-pelabuhan utama itu, yang sebagian besar berada di selatan Tokyo, memainkan peran penting untuk mendorong ekspor Jepang.

Ekspor Jepang--kebanyakan terdiri dari mobil, mesin, dan barang-barang buatan pabrik--meningkat sekitar 25 persen pada 2010. Ini adalah peningkatan pertama selama tiga tahun terakhir.

Carl Weinberg, ekonom kepala High Frequency Economics, perusahaan riset yang berbasis di New York, menyatakan bahwa kerusakan pada negara dengan perekonomian terbesar ketiga di dunia itu akan memiliki konsekuensi lebih besar dari yang dibayangkan. “Guncangan pada perekonomian Jepang akan berdampak pada bisnis apapun, di manapun mereka berada,” kata Weinberg.

Bank sentral Jepang, dalam situsnya mengatakan bahwa mereka akan terus menghitung kemungkinan kerugian yang menghantam berbagai operasi finansial. Mereka menegaskan, siap untuk mengambil tindakan apabila diperlukan.

Gempa dahyat 9 Skala Richter juga merusak pembangkit listrik tenaga nuklir di Fukushima Dai-ichi. Pembangkit milik Tokyo Electronic Power Co ini meledak dan menambah krisis listrik di Jepang. Pemerintah langsung mengumumkan akan melakukan pemadaman bergilir di sejumlah wilayah, termasuk di Ibukota, Tokyo.

Pemadaman listrik ini telah mengganggu produksi pabrik-pabrik raksasa di Jepang. Sony Corp., perusahaan peralatan elektronik terbesar di Jepang, mengumumkan enam pabriknya terganggu. Sony pun akhirnya menghentikan sementara produksi mereka.

CNN melaporkan, penghentian pabrik-pabrik di Miyagi dan Fukushima ini dilakukan secara sukarela untuk meringankan krisis listrik. "Penghentian operasi mulai dilakukan pagi ini," kata Atsuo Omagari, juru bicara perusahaan eksportir elektronik terbesar itu di Jepang, Senin, 14 Maret 2011.

Kemudian, Toyota Motor Corp. juga mengumumkan menghentikan seluruh pabriknya di Jepang hari ini. Produsen mobil terbesar di dunia ini, mengelola 12 pabrik di negeri itu.

Honda Motor Co juga mengatakan akan menghentikan produksi pada empat pabriknya. Sementara itu, Nissan Motor Co, produsen mobil terbesar kedua di negeri itu, menghentikan operasi di empat pabrik miliknya.

Kantor berita Jiji Press News melaporkan, Primearth EV Energy Co. Ltd., perusahaan patungan antara Panasonic Corp. dan Toyota yang membuat baterai untuk kendaraan ramah lingkungan, juga menutup pabrik. Tingkat kerusakan tidak jelas, namun seorang juru bicara mengatakan, "Tampaknya tidak besar."

Goldman Sachs Group Inc., seperti dilaporkan Bloomberg, memprediksi Toyota akan kehilangan potensi keuntungan hingga 6 miliar yen atau sekitar Rp640 miliar per hari atas penutupan 12 pabriknya. Sedangkan Honda dan Nissan bakal kehilangan 2 miliar yen atau sekitar Rp213 miliar per hari.

Saham Toyota di bursa Tokyo langsung anjlok. Pada perdagangan Senin, pukul 13.35, saham Toyota diperdagangkan pada 3.310 yen, atau melemah 7,9 persen. Ini penurunan tertinggi sejak Desember 2008. Saham Sony jatuh 8,9 persen menjadi 2.557 yen, yang merupakan penurunan terbesar sejak Januari 2009. Indeks saham acuan Jepang, Nikkei 225, pada jam itu turun 6,2 persen.

"Ini tekanan jual," kata Toshikazu Horiuchi, analis saham di Cosmo Securities Co., di Tokyo. "Tidak ada yang tahu gambaran lengkap seberapa besar kerusakan dari gempa bumi."

Perusahaan afiliasi Toyota, Denso Corp., pun menutup hampir semua pabriknya di Jepang, kata Goro Kanemasu, juru bicara perusahaan. Pembuat bagian kendaraan yang berbasis di Prefektur Aichi ini belum memutuskan operasi ke depan. Saham mereka pun turun 7,2 persen.

Canon Inc., perusahaan pembuat kamera terbesar di dunia, kemarin mengatakan akan menangguhkan operasi di delapan produksi dan fasilitas pembangunan di Jepang utara. Sahamnya pun jatuh 6,1 persen dalam perdagangan Tokyo.

Nikon Corp. menghentikan empat pabrik di Miyagi dan Prefektur Tochigi. "Kami tengah mengevaluasi dampak pada pendapatan," demikian pernyataan perusahaan itu. Saham Nikon pun amblas 9,1 persen.

Toshiba Corp. juga menghentikan lima pabriknya karena listrik di wilayahnya padam. "Satu pabrik di antaranya karena rusak akibat gempa," kata produsen peralatan elektronik yang bermarkas di Tokyo itu. Saham perusahaan ini melesak 16 persen.

Dalam satu pernyataan, Fujitsu Ltd., pembuat semikonduktor dan peralatan komputer, menghentikan 10 pabrik di Jepang bagian utara serta daerah Tokyo.

East Japan Railway Co, operator kereta api dan kereta bawah tanah di wilayah Tokyo dan Jepang utara, juga menyatakan akan mengurangi perjalanan hingga 80 persen, khususnya di Tokyo.

Asahi Breweries Ltd., perusahaan bir terbesar di Jepang, mengurangi produksi di pabrik di Prefektur Kanagawa sebesar 50 persen karena pemadaman listrik. Takayuki Tanaka, juru bicara perusahaan yang berbasis di Tokyo ini mengatakan, telah menghentikan operasi di pabrik-pabrik di Prefektur Fukushima dan Ibaraki.

Dampak dari itu semua, di akhir perdagangan Senin, 14 Maret 2011, di bursa Tokyo indeks Nikkei 225 anjlok 633,94 poin (6,18 persen) menjadi 9.620,49.

Tsunami sungguh menghantam perekonomian Negeri Samurai, dengan amat kerasnya.

Kamis, 17 Maret 2011

ASAL USUL PULAU MADURA DAN SENJATA PUSAKA BANGKALAN

ASAL USUL PULAU MADURA DAN SENJATA PUSAKA BANGKALAN

Description: Cetak halaman ini

Oleh : Bangkalan Memory

Kamis, 01 November 2007

Halaman 1 dari 2

Diceritakan bahwa Pulau madura ini bermula terlihat oleh pelajar-pelajar pada jaman purbakala sebagai pulau yang terpecah-pecah sehingga merupakan bebrapa puncak-puncak tanah yang tinggi (yang sekarang menjadi puncaknya bukit-bukit di Madura) dan beberapa tanah datar yang rendah apabila air laut surut kelihatan dan apabila air laut pasang tidak kelihatan (ada di bawah air). Puncaknya-puncak yang terlihat iru diantaranya yang sekarang disebut Gunung Geger didaerah Kabupaten Bangkalan dan Pegunungan Pajudan di daerah Kabupaten Sumenep.

Diceritakan bahwa pada jaman purba ada suatu negara yang bernama negara Mendangkawulan yang didalamnya terdapat subuah kraton yang bernama Willing Wesi. Rajanya bernama Sanghiangtunggal. Menurut dugaan orang, Madura dikiranya ada disuatu tempat didekat Gunung Semeru didekat puncakala yang bernama Gunung Bromo. Jaman tersebut kira-kira sekitar tahun 929 Masehi.

Raja tersebut mempunyai seorang putri yang masih gadis. Pada suatu hari, putri tersebut bermimpi kemasukan rembulan dari mulutnya terus masuk ke dalam perutnya dan tidak keluar lagi. Setelah beberapa bulan setelah kejadian itu, putri tesebut menjadi hamil dan tidak ketahuan siapa ayah dari calon bayi tersebut. Beberapa kali ayahnya bertanya tentang sebab musababnya, tapi putrinya sama sekali tidak menjawab karena iapun juga tidak mengetahui apa yang telah terjadi pada dirinya.

Raja tadi amat marah dan memamnggil Patihnya yang bernama Pranggulang. Patih tersebut diperintah untuk membunuh putri tersebut dan membawa kepala putrinya ke hadapan raja tersebut. Apabila Patih tersebut Patih tersebut tidak sanggup memperlihatkan kepala putrinya itu maka Patih tidak diperkenankan menghadap raja dan tidak dianggap lagi sebagai Patih dikerajaannya.

Maka berangkatlah Patih dengan membawa sang Putri keluar dari Kraton menuju hutan rimba. Setelah sampai disuatu tempat didalam hutan belantara, maka Patih menghunus pedangnya dan mulai memegang leher Putri tersebut, akan tetapi hampir pedang tersebut sampai ke lehernya pedang tersebut terjatuh ketanah. Setelah kejadian tersebut sang Patih termenung dan berpikir bahwa hamilnya Putri tersebut tentu bukan dari kesalahannya, tetapi tentu ada hal yang luar biasa dan akhirnya Patih Pranggulang mengalah untuk tidak kembali ke rajanya dan mulai saat itu ia berubah nama menjadi Kijahi polengĂ­ (Poleng artinya dalam Bahasa Madura yakni kain tenunan Madura) dan ia merubah pakaian yaitu memakai kain, baju dan ikat kepala dari kain poleng. Ia memotong kayu-kayu untuk dijadikan perahu (oleh orang Madura dinamakan Ghitek atau orang Jawa bilang Getek).

Sebelum Putri tadi diberangkatkan, Kijahi Poleng memberikan beberapa bekal berupa buah-buahan serta berpesan bahwa jika sang Putri memerlukan pertolongannya supaya sang Putri menghentakkan kakinya ketanah sebanyak 3 kali maka seketika itu Kijahi Poleng datang untuk menolongnya.

Putri tersebut oleh Kijahi Poleng didudukkan diatas ghitek itu yang kemudian ditendangnya Ghitek tersebut menuju "Madu Oro" (pojok di ara-ara) artinya pojok menuju ke arah yang luas. Diceritakan bahwa sebab inilah Pulau ini bernama Madura. Ada juga yang mengatakan bahwa nama Madura itu dari perkataan "Lemah Dhuro" artinya tanah yang tidak sesungguhnya yaitu apabila air laut pasang tanahnya tidak kelihatan, apabila air laut surut maka tanah akan kelihatan.

Singkat cerita Ghitek tersebut terdampar di Gunung Geger (disitu asalnya tanah Madura) dan memang menurut Babad-babad apabila ada yang tertulis perkataan tanah Madura, maka yang dimaksudkan adalah Kabupaten Bangkalan juga termasuk Kabupaten Sampang, sedangkan apabila ada yang menyebutkan daerah-daerah disebelah Timur dari daerah-daerah tersebut maka dimaksudkan adalah Kabupaten Sumenep atau Sumekar atau Sumanap dan dituliskannya Pamekasan.

Pada suati ketika perut sang Putri mulai terasa sakit seolah akan menemui ajalnya, disitu ia menghentakkan kakinya ketanah 3 kali guna meminta pertolongan Kijahi Poleng. Maka seketika itu Kijahi Poleng datang dan iapun bila bahwa sang Putri akan segera melahirkan. Tidak lama kemudian lahirlah seorang anak laki-laki yang roman mukanya amat bagus yang kemudian diberi nama "Raden Segoro" (Segoro artinya lautan). Keluarga itu menjadi penduduk pertama di Madura. Setelah itu Kijahi Poleng menghilang lagi, tetapi ia sering datang mengunjungi sang Putri dengan membawa makanan atau buah-buahan.

Diceritakan bahwa perahu-perahu orang dagang yang berlayar dari beberapa kepulauan di Indonesia apabila pada waktu malam hari melalui lautan dekat tempatnya Raden Segoro tersebut, maka mereka melihat cahaya yang terang seolah-olah cahaya rembulan, maka merekaakan berhenti untuk berlabuh ditempat itu (Geger Madura) dan akan membuat selamatan makan minum disitu serta memberi hadiah kepada yang bersahaja itu.

Setelah berumur dua tahun Raden Segoro sering bermain-main di tepi lautan, dan pada suatu hari dari arah lautan datanglah dua ekor naga yang amat besarnya mendekatinya. Dengan ketakutan, maka Raden Segoro berlari sambil menangis dan menceritakan kejadian tersebut kepada ibunya. Merasa khawatir takut anaknya dimakan ular naga tersebut, maka ibunya memanggil Kijahi Poleng. Dan seketika itu Kijahi Poleng datang menemui si Ibu, maka si ibu menceritakan kejadian yang menimpa putranya tersebut. Kemudian kijahi Poleng mengajak Raden Segoro bermain-main di tepi laut. Tidak beberapa lama datanglah dua ekor naga raksasa itu, lalu Kijahi Poleng menyuruh Raden Segoro agar memegang ekor ular dan membantingkannya ke tanah. Raden Segoro menolak permintaan Kijahi Poleng, tetapi karena paksaan tersebut akhirnya Raden Segoro memenuhi permintaa tersebut. Kemusian dipegangnya dua ekor naga raksasa tersebut dan dibantingkannya ke tanah. Seketika itu juga dua ekor ular naga raksasa tersebut burubah menjadi dua bilah tombak. Kedua bilah tombak tersebut kemudian diberikan kepada Kijahi Poleng untuk dibawa menghadap ibunya raden Segoro. Tombak satunya diberi nama "Kijahi (si) Nenggolo" dan satunya diberi nama "Kijahi (si) Aluquro"

Pada usia 7 tahun Raden Segoro pindah dari Gunung Geger ke Desa Nepa. Nama Nepa itu karena disitu banyak sekali pohon Nepa. Pohon nepa auat Bhunyok yaitu pohon sejenis kelapa tapi lebih kecil dan tidak besar seperti halnya pohon kelapa, daunnya dapat dibuat atap tumah, yang masih muda dapat dibuat rokok (seperti Klobot). Desa tersebut letaknya berada di daerah Ketapang Kabupaten Sampang dipantai sebelah Utara (Java Zee) dan hingga sekarang masih banyak keranya.

Pada suatu ketika, Negara Mendangkawulan kedatangan musuh dari Tjina. Didalam peperangan tersebut Raja Mendangkawulan berkali-kali kalah sehingga rakyatnya hampir habis dibunuh oleh musuh. Didalam keadaan bingung dan susah tersebut, suatu malam Raja Mendangkawulan bermimpi bertemu dengan orang tua yang berkata bahwa di sebelah pojok Barat Daya dari Kraton tersebut ada Pulau bernama Madu Oro (Lemah Dhuro) atau Madura. Disitu berdiam seorang anak muda bernama Raden Segoro. Raja disuruhnya untuk meminta pertolongan kepada Raden Segoro apabila ingin memenangkan peperangan.

Keesokan harinya Raja memerintahkan Pepatihnya supaya membawa beberapa prajurit ke Madura sesuai dengan Mimpinya tersebut. Sesampianya di Madura, Pepatih langsung menemui Raden Segoro dan menceritakan tentang kejadian yang menimpa kerajaannya serta meminta pertolongan Raden Segoro untuk membantunya. Dan juga meminta ijin kepada ibunya agar ibunya mengijinkan putranya untuk membantunya. Si ibu memanggil Kijahi poleng untuk mendampingi Raden Segoro guna membantu peperangan raja itu dari serangan musuh (Tjina). Kemudian berangkatlah Raden Segoro, Kijahi Poleng serta Pepatih dan prajuritnya menuju Kraton Mendangkawulan dengan membawa pusaka tombak Kijahi Nenggolo.

Kijahi Poleng ikut serta akan tetapi tidak kelihatan oleh yang lain kecuali Raden Segoro. Dan sesampainya di negara tersebut, Raden Segoro langsung berperang dengan tentara Tjina dengan didampingi oleh Kijahi Poleng. Pusaka Kijahi Nenggolo hanya ditujukan kearah tempat sarang-sarang musuh maka banyak musuh yang mati karena mendadak menderita sakit dan tidak lama kemudian semua musuh lari meninggalkan negara Mendangkawulan.

Raja Mendangkawulan mengadakan pesta besar untuk merayakan kemenangan perang dan memberi penghormatan besar kepada Raden Segoro serta memberi gelar "Raden Segoro alias Tumenggung Gemet" yang artinya semua musuh apabila bertarung dengannya maka akan habis (Gemet = Bahasa Djawa)

Raden Segoro berhajat untuk mengambil anak mantu kepada Tumenggung Gemet dan menghantarkan dia (suruhan Pepatih dan tentara kehormatan) dengan disertai surat terima kasih kepada ibunya. Raja menanyakan siapa ayahnya, maka Raden Segoro akan menanyakan kepada ibunya nanti. Kemudian Raden Segoro mohon ijin kepada Raja Mendangkawulan untuk kembali ke Madura.

Setelah sampai, maka Raden Segoro kembali menanyakan perihal ayahnya kepada ibunya. Ibunya merasa kebingungan dan menjawabnya bahwa ayahnya adalah seorang siluman. Maka seketika itu pula lenyaplah ibu dan anaknya serta rumahnya yang disebut kengan sebutan Kraton Nepa.

Demikian riwayat asal usul tanah Madura, yang oleh orang tua-tua dikesankan bahwa Raden Segoro telah membalas hutang-hutangnya yang menghinakan ibunya dengan pembalasan yang baik yaitu menolong didalam peperangan.

Diceritakan pula bahwa dikemudian hari Kijahi Nenggolo dan Kijahi Aluquro oleh Raden Segoro diberikan kepada Pangeran Demong Plakaran (Kijahi Demong) Bupati Arosbaya (Bangkalan). Dan mulai saat itu kedua bilah tombak tersebut (Kijahi Nenggolo dan Kijahi Aluquro) menjadi Senjata pusaka Bangkalan.

Dikutip dari :

Sejarah Tjaranya Pemerintahan Daerah di Kepulauan Madura Dengan Hubungannya

Oleh:

R. Zainal Fattah (R. Tumenggung Ario Notoadikusumo (Bupati Pamekasan)

sejarah madura

Permulaan Sejarah Jawa dan Madura Cetak halaman ini
Oleh : Bangkalan Memory
Senin, 12 November 2007

Menurut cerita purbakala kurang lebih tahun 78 datanglah Adji Saka dari negeri Campa yang memperkenalkan Negara Hindu ke pulau jawa dan madura.

Pada saat itu mulai diadakan perhitungan tahun Saka dan memperkenalkan huruf :

  1. Anacaraka
  2. Data sawala
  3. Padajayanya
  4. Magabatanga
Dengan demikian setahap demi setahap kebudayaan hindu mulai tersebar dan menurut cerita sekaligus orang jawa dan madura diperkenalkan pada Agama baru ialah adanya kepercayaan terhadap :
  1. Brahma
  2. Syiwa
  3. Wisnu

Beberapa abad kemudian, diceritakan, bahwa ada suatu negara yang disebut Mendangkamulan dan berkuasalah seorang Raja yang bernama Sangyangtunggal. Waktu itu pulau Madura merupakan pulau yang terpecah belah, Yang tampak ialah Gunung Geger di daerah Bangkalan dan Gunung Pajudan didaerah Sumenep. Diceritakan selanjutnya bahwa raja mempunyai anak gadis bernama Bendoro Gung. Yang pada suatu hari hamil dan diketahui Ayahnya. Ayahnya beberapa kali menanyakan tetapi gadis itu tidak tau pula kenapa sebabnya ia hamil. Raja amat marah dan menyuruh Patihnya yang bernama Pranggulang untuk membunuh anaknya itu. Selama Pepatih itu tiidak dapat membuktikan bahwa anak itu sudah dibunuh ia tidak boleh kembali kekerajaan. Patih Pranggulang menyanggupinya dan membawa anak Raja Yang hamil itu kehutan, sesampainya dihutan ia menghunus pedangnya keleher gadis itu tetapi setelah ujung pedang mau sampai keleher Bendoro Gung pedang itu jatuh ketanah begitulah sampai 3 kali, Pranggulang ahirnya meyakinkan dirinya bahwa hamilnya Bendoro Gung bukanlah hamil karena perbuatannya sendiri.

Karena itu ia tidak melanjutkan untuk membunuh anak Raja itu tetapi ia memilih lebih baik tidak kembali ke Kerajaan. Pada saat itu ia merubah nama dirinya dengan Kijahi Poleng dan pakaiannya di ganti juga dengan Poleng (Arti Poleng,kain tenun Madura). Ia lalu membuat rangkaian kayu-kayu (bahasa Madura Ghitek). Dan gadis yang hamil itu didudukkan di atasnya, serta gitek itu di hanyutkan menuju ke Pulau "Madu Oro".

Inilah asal mula Pulau Madura, sebelum berangkat Kijahi Poleng memesan kepada Bendoro Gung Untuk memukul kakinya diatas tanah jika ada keperluan apa papa maka Kijahi Poleng akan datang untuk membantunya, Selanjutnya ghitek itu terus menuju "Madu Oro" dan terdampar di Gunung Geger gadis hamil itu terus turun.

LAHIRNYA RADEN SAGORO

Pada saat si gadis hamil itu merasa perutnya sakit dan segera ia memanggil Kijahi Poleng. Tidak antara lama Kijahi Poleng datang dan ia mengatakan bahwa Bendoro Gung akan melahirkan anak. Tak lama lagi lahirlah seorang anak laki-laki yang roman mukanya sangat bagus dan diberi nama "Raden Segoro" (Segoro = laut). Dengan demikian ibu dan anak tersebut menjadi penduduk pertama dari Pulau Madura.

Perahu-perahu yang banyak berlayar di Pulau Madura sering melihat adanya cahaya yang terang ditempat dimana Raden Segoro berdiam, dan seringkali perahu-perahu itu berhenti berlabuh dan mengadakan selamatan ditempat itu. Dengan demikian tempat itu makin lama menjadi ramai karena sering kedatangan tamu - tamu terutama yang niatnya dapat terkabul untuk maksud-maksud kepentingan pribadinya. Selain daripada itu para pengunjung memberikan hadiah-hadiah kepada Ibu Raden Segoro maupun kepada anak itu sendiri. Selanjutnya setelah Raden Segoro mencapai umur 3 tahun ia sering bermain di tepi lautan dan pada suatu saat datanglah 2 ekor naga besar mendekati dia. Dengan ketakutan ia lari menjumpai ibunya dan menceritakan segala sesuatu yang dilihatnya. Ibunya merasa sangat takut pula karena itu ia memanggil kijahi Poleng. Setelah Kijahi Poleng datang, Bendoro Gung menceritakan apa yang telah dialami anaknya. Kijahi poleng mengajak Raden Segoro untuk pergi ketepi pantai.

Pada saat itu memang benar datanglah 2 ekor ular raksasa dan Kijahi Poleng menyuruh Raden Segoro supaya 2 ekor ular itu didekati dan selanjutnya supaya ditangkap dan dibanting ke tanah. Setelah dikerjakan oleh Raden Segoro maka 2 ekor ular raksasa tersebut berubah menjadi 2 buah tombak. Tombak itu oleh Kijahi Poleng diberi nama Si Nenggolo dan Si Aluquro. Kijahi poleng mengatakan supaya Si Aluquro disimpan dirumah saja dan Si Nenggolo supaya dibawa apabila pergi berperang. Selanjutnya diceritakan, setelah Raden Segoro berumur 7 Tahun berpindahlah tempat mereka dari Gunung Geger ke dekat Nepa. Didesa Nepa itu memang penuh dengn pohon Nepa dan letaknya sekarang ada di Ketapang (Kabupaten Sampang) dipantai Utara yang sekarang banyak keranya.

Selanjutnya diceritakan, Raja Sanghjahtunggal dinegara MendangKamulan, kedatangan musuh dri negara Cina. Dalam Pertempuran tersebut MendangKamulan berkali-kali menderita kekalahan, sehingga rakyatnya hampir musnah terbunuh. Pada suatu malam ia bermimpi kedatangan seorang yang sangat tua dan berkata bahwa di pulau Madu-Oro (Madura) bertempat tinggal anak muda bernama Raden Segoro. Raja dianjurkan untuk minta bantuan Raden Segoro jika dalam peperangan ingin menang.

Keesokan harinya Raja memerintahkan pepatihnya untuk datang ke Madura, menjumpai Raden Segoro guna minta bantuan. Sesampainya Patih tersebut di Madura, ia terus menjumpai Raden Segoro dan mengemukakan kehendak Rajanya. Ibu Raden Segoro mendatangkan Kijahi Poleng dan minta pendapatnya, apakah kehendak raja dikabulkan atau tidak. Ternyata Kijahi Poleng merestui agar Raden Segoro berangkat ke kerajaan MendangKamulan untuk membantu raja didalam peperangan. Raden Segoro berangkat dengan membawa senjata si Nenggolo. Kijahi Poleng ikut serta, tetapi tak tampak kepada orang. Sesampainya di kerajaan Mendangkamulan terus berperanglah ia dengan tentara Cina> Begitu si Neggolo diarahkan kepada sarang musuh, maka banyak tentara musuh tewas terkena penyakit. Akhirnya Raja Mendangkamulan atas bantuan Raden Segoro menang didalam peperangan dengan tentara Cina dan setelah itu Raja mengadakan Pesta besar karena dapat mengusir musuhnya. Raja bermaksud mengambil Raden Segoro sebagai anak mantunya. Ditanyakanlah kepadanya siapa sebenarnya orang tuanya. Raden Segoro minta ijin dahulu untuk pulang ingin menanyakan kepada ibunya. Sesampainya di Madura ia menanyakan kepada ibunya siapa gerangan ayahnya.

Ibunya kebingungan untuk menjawabnya. Pada saat itu pula ibu dan anaknya lenyaplah dan rumahnya disebut Keraton Nepa. Diceritakan selanjutnya bahwa menurut kepercayaan orang, dua buah tombaknya (Si Nenggolo dan Si Aluquro) pada akhirnya, sampailah ketangan Pangeran Demang Palakaran, Raja Arosbaya. Karena itu sampai sekarang 2 tombak itu menjadi Pusaka Bangkalan.

Demikianlah diceritakan adanya penduduk pertama di Pulau Madura. Dari segi sejarah memang masih dicek kebenarannya, tetapi karena cerita ini kuat beredar dan menjadi legenda (dongengan) dari generasi ke generasi, kami anggap perlu untuk diceritakan kepada para penggemar sejarah.

Selasa, 15 Maret 2011

suramadu

Manfaat Jembatan Suramadu

Dalam review studi kelayakan Jembatan Surabaya-Madura tahun 2002, disebutkan ada beberapa pertimbangan mengenai dampak dan manfaat dari keberadaan Jembatan Suramadu. Di antaranya adalah:

Manfaat Langsung (Primary Benefit)

Manfaat langsung dari Jembatan Suramadu adalah meningkatnya kelancaran arus lalu lintas atau angkutan barang dan orang. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti menghemat waktu dan biaya. Manfaat selanjutnya adalah merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian. Manfaat langsung lainnya yang dapat diperhitungkan adalah nilai penerimaan dari tarif tol yang diberlakukan. Transportasi barang dan orang yang semakin meningkat, akan meningkatkan penerimaan dari tarif tol.

Manfaat Tidak Langsung (Secondary Benefit)

Manfaat tidak langsung atau manfaat sekunder adalah multiplier effect dari Jembatan Suramadu. Ini merupakan dinamika yang timbul dan merupakan pengaruh sekunder (secondary effect), antara lain:
  • Meningkatnya jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura.
  • Meningkatnya kebutuhan untuk kawasan pemukiman dan infrastruktur
  • Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat.

Di Madura, umumnya kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sektor pertanian primer (tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan). Artinya pertanian atau sektor tradisional menjadi sektor andalan yang nampak dari perolehan PDRB terbesar dibandingkan sektor lain. Sektor lainnya adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, angkutan, pos, komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.